Selasa, 05 Maret 2013

Bergeraklah!!!!!


Imam Syafi'i mengatakan, “Aku melihat, air yang berhenti itu merusak dirinya. Kalau ia mengalir pasti akan baik. Kalau ia berhenti akan buruk. Dan kalaulah singa tidak meninggalkan tempatnya, ia tidak dapat buruan. Demikian juga panah, kalau tidak bergerak meninggalkan busur,dia tidak akan mengenai sasaran.” Hidup ini haruslah bergerak. Tidak bisa diam dan berhenti di sebuah titik saja. Dari sebuah inovasi menuju inovasi yang lain. Dari satu kebaikan menuju kebaikan yang lain. Dari satu prestasi ke prestasi yang lainnya.
Imam Syafi'i dalam syair tersebut, menjadikan dinamika sifat air ini sebagai suatu bukti bahwa dalam bergerak dan beraktifitas akan ada kebaikan, dalam diam dan tanpa karya akan banyak kerugian dan kerusakan.
Bahkan Allah subhanallahu wa ta'ala mengisyaratkan kita untuk senantiasa bergerak. “Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kami berharap.” (QS. Alam Nasyrah: 7-8)
Air adalah salah satu kebutuhan vital hidup kita. Ia akan dapat bermanfaat apabila terus mengalir atau berganti. Semakin lama air menggenang, maka akan mudah rusak. Air sumur akan semakin bening apabila sering diambil airnya.
Banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari AIR, yang paling mendasar adalah sifatnya yang bergerak selalu mencari tempat yang rendah. Hal ini merupakan suatu isyarat bagi kita, bahwa dalam hidup ini manusia seharusnya tidak berpatah arang dalam berusaha menggapai cita-citanya. "Di mana ada kemauan, di situ pasti ada jalan", begitu pepatah mengatakan.
Kalau ia menemui onggokan tanah yang kuat atau apa saja yang menghalangi perjalanannya, maka ia akan membuat manuver dengan membuat kelokan dan mencari jalan alternatif, atau berpisah dengan kawan-kawannya melingkari penghalang itu, yang akhirnya terjadi dua aliran. Sepintas aliran itu terlihat saling bercerai, tapi kalau kita jeli, itu merupakan suatu strategi untuk mencapai tujuannya.
Bila rintangan itu bendungan kokoh maka ia akan membuat kumpulan yang nantinya sebagian diantara mereka tidak dapat terbendung lagi, dengan begitu ia dapat meneruskan perjalanannya. Dan andaipun kumpulannya kurang, ia akan mencari jalan lain yaitu menguap. Ia akan berkumpul bersama di angkasa dalam gumpalan awan, dan apabila telah mencapai titik kulminasinya, ia akan membentuk titik-titik hujan. Semakin tebal awan itu, semakin lebat pula hujan yang turun. Dengan begitu ia akan mencapai tempat tujuannya, yaitu tempat yang rendah.
Betapa besarnya pelajaran yang bisa kita ambil dari peristiwa perjalanan air itu, yakni kosistensinya, dan tak mengenal putus asa dalam mencapai tujuannya. Dan sifat itu pula yang semestinya senantiasa menjiwai diri kita. Sehingga dalam kehidupan ini kita berpantang untuk diam, tidak beraktifitas, tidak bekerja, tidak beramal, tidak tidak berfikir, dan tidak berzikir. Semakin panjang proses diam, maka jasad, akal maupun ruhani kita secara perlahan semakin rusak dan tidak hidup.
Alam mengajarkan, kita tidak boleh berhenti berkarya. Meski kita berhenti pun bumi mengajak kita untuk berputar mengelilingi matahari. Beramal bukan sekedar meraih sesuatu, tetapi juga memberi kebahagiaan diri. Air yang tidak mengalir lebih cepat busuk. Kunci yang tak pernah dibuka lebih cepat serat. Mesin yang tak dinyalakan lebih gampang berkarat. Hanya perkakas yang tak digunakanlah yang disimpan dalam laci berdebu. Karenanya jangan berhenti beramal dan berkarya, atau kita segera menjadi tua dan tak berguna.
Pelajaran lain adalah kita lihat burung tiap pagi keluar dari sarangnya untuk mencari makan. Tidak terbayang sebelumnya kemana dan dimana ia harus mencari makanan yang diperlukan.
Karena itu kadangkala sore hari ia pulang dengan perut kenyang dan bisa membawa makanan buat keluarganya, tapi kadang makanan itu cuma cukup buat keluarganya, sementara ia harus "puasa". Bahkan seringkali ia pulang tanpa membawa apa-apa buat keluarganya sehingga ia dan keluarganya harus "berpuasa".
Tetapi kenapa manusia yang dibekali banyak kelebihan ini seringkali kalah dari burung? Mengapa manusia banyak yang putus asa lalu bunuh diri menghadapi kesulitan yang dihadapi? Padahal rasa-rasanya tidak akan pernah kita lihat burung berusaha bunuh diri karena putus asa.
Lain lagi kehidupan hutan di Afrika, semua rusa bangun di pagi hari dengan satu kesadaran bahwa jika mereka tidak berlari lebih kencang dari singa maka mereka akan mati dimakan. Di Afrika, semua singa bangun di pagi hari dengan satu kesadaran bahwa jika mereka tidak berlari lebih cepat dari rusa maka mereka akan mati kelaparan.
Adnan Khasogi, yang termasuk salah satu orang paling kaya di dunia, pernah ditanya oleh wartawan tentang rahasia suksesnya. Adnan menjawab "Good Decision, Good Decision, and Good Decision". Wartawan itu lalu bertanya lagi, apa yang menyebabkan dia bisa membuat keputusan yang tepat tersebut, Adnan menjawab "Experiences, Experiences, and Experiences".
Wartawan itu masih penasaran, dan bertanya, hal apa yang menyebabkan Adnan mempunyai pengalaman. Adnan menjawab "Bad Decision, Bad Decision, and Bad Decision".
Apa yang dikatakan Adnan Khasogi di atas menunjukkan bahwa kesuksesan yang diraihnya adalah hasil dari kesalahan-kesalahan tindakan yang pernah dia lakukan sebelumnya, proses belajar dari kesalahan tersebut menjadi suatu pengalaman, dan pengulangan tindakan menjadi lebih baik.
Dan seorang ulama pernah berkata, “Jika satu jamaah itu hanya dipenuhi oleh massa yang banyak tanpa intelektual, maka jamaah itu akan punya jangkauan tangan dan kaki yang panjang tapi jangkauan mata yang pendek, sehingga sering tersandung dan jatuhlah jamaah itu. Sebaliknya jika sebuah jamaah itu hanya punya massa yang sedikit, meskipun banyak intelektual maka jamaah itu akan memiliki jangkauan mata yang luas tetapi jangkauan tangan yang pendek, sehingga hanya bisa berangan-angan tapi kemudian bersedih.” Di sanalah kita akan belajar akan kebermaknaan untuk senantiasa bergerak bersama dan mengumpulkan kekuatan.
Kita meyakini masing-masing kita mempunyai keistimewaan yang berbeda-beda. Keistemawaan yang kecil-kecil sekalipun apabila terkumpul di antara orang-orang sholeh, maka ia akan menjadi sebuah kekuatan kebaikan yang amat dahsyat. Karenanya marilah kita terus bergerak untuk memperbaiki diri, terus berkumpul dan menyatu menggalang kekuatan untuk memberi manfaat. Sahabat Ali berkata “keburukan yang tertata/termanaj akan mampu mengalahkan kebaikan yang tidak tertata”. Kita berusaha Allah yang memberi kepastian. Semoga akal, jasad dan ruhani kita tetap hidup menyala dan memberi cahaya manfaat. Wallahu A'lam.(mariq ashter)

Batal Suka · · ·

Tidak ada komentar: