Jumat, 15 November 2013

Kacaunya Pendidikanku

Setelah mengukur diri dari riwayat pendidikan ternyata pendidikanku kacau balau,ngga pernah sekolah TK or PAUD langsung masuk SD yg negri.
Sekolah sore pun MDA tak lulus,hanya sampai kelas 3 yg secara keilmuan masih cetek.
Memang sich TPQ saya lulus,tapi ngga ada istimewanya saya sekolah di TPQ.

Lulus SDN,aku malah masuk MTsN,madrasah negri di bawah depag pada saat itu,kan aneh bila SD berkombinasi dengan MTs,lebih pantas bila aku sekolah dasarnya di MI atau sebaliknya bukan?

Selesai MTs,justru ak masuk MA swasta yg punya mapel salaf sekitar 40%,berbeda dengan madrasah tsanawiyyah negri yg segi keagamaannya hanya berkisar 20% saja,tanpa sekolah sore pula.

Bila harus pintar mungkin kepintaranku harus di atas rata-rata karena antara pendidikan umum sama madrasah lumayan seimbang,namun bila di telusuri kembali,riwayat pendidikanku tidak ada yg totalitas alias setengah-setengah,semuanya ngga ada yang fokus.

Ketidakfokusan dalam pendidikan bukankah sangat fatal dan beresiko tak ada yg berhasil,ngglambyar kabeh.

Kekuatan otak manusia seperti aku cukup sulit untuk membagi fokus dan menguasai segalanya,jadi harap maklum bila pendidikan yg berwarna malahan membuat tidak cakap dalam segi manapun. Setelah mengukur diri akan riwayat pendidikan yg kacau,aku merasa kesuksesan dalam hidup sulit diraih.

Bagaimana mungkin orang dengan ilmu setengah-setengah macamku dapat hidup tenang.

Hanya saja kenyataan di lapangan bertolak belakang,tidak sedikit orang beken di negri ini punya riwayat pendidikan yg kacau sepertiku malah lebih kacau dariku.

Keenam presiden kita pun tidak sepenuhnya lulus sarjana,atau berlatar belakang pendidikan fokus nan sukses.

Soeharto lebih masyhur sebagai jendral,pendidikan beliau jarang di ekspos media,entah sekacau apa pendidikan beliau,hanya segelintir orang saja yg tahu.

Gusdur,kita tahu beliau menguasai beberapa fak keilmuan tak terkecuali penguasaan bahasanya,namun siapa yg tahu kalau gusdur pun kacau balau dalam riwayat pendidikan.

Megawati lebih parah lagi,sebagai presiden RI perempuan satu-satunya,tak ada satupun yg bisa di banggakan dari dirinya kecuali nasab,riwayat pendidikan?heeemmmbt,,,,

Soekarno,habiebie,dan SBY boleh menepuk dada soal riwayat pendidikan.Setelah mengukur riwayat pendidikan orang beken di ranah kepresidenan indonesia.

Diteliti lagi ternyata masih banyak juga figure yg sering tampil dimana-mana,tak terkecuali media cetak maupun elektronik,yang punya riwayat pendidikan kacau.

Ahmad dhani misalnya,sebagai musisi papan atas indonesia,dhani yg nyentrik membuktikan, kepiawainnya dalam menciptakan lagu dan mahir segala macam alat musik tak butuh sekolah tinggi-tinggi jurusan seni.

Emha Ainun Nadjib,yg lebih dikenal dengan sebutan cak nun pernah menelan riwayat pendidikan pahit,beliau di DO dari ponpes gontor gara-gara demo.cerita yg sama juga dialami sudjiwo tedjo,di DO dari ITB jurusan MTK dan teknik karena merasa kurang bahagia.

Tokoh terakhir yg kutampilkan adalah KH.Musthofa Bisri yg biasa disapa GusMus,kyai multitalent,walau lulusan Al-Azhar,beliau mengenyam pendidikan umum secara tuntas hanya di SR.

Masih sangat banyak sekali tokoh besar dari riwayat pendidikan kecil,riwayat pendidikan yg acap kali di sepelekan.

Dari mereka-mereka,orang-orang beriwayat pendidikan kacau,aku belajar dan becermin.Tujuannya supaya nasib hidup sebab riwayat pendidikanku yg kacau balau membuat galau,kedepannya tak perlu dikhawatirkan lagi.

Panjang lebar kutuliskan tulisan berbahasa blepotan ini,hanya untuk mengatakan 3 kata inti "PENDIDIKAN BUKANLAH TUHAN".Wallahu A'lam

Tidak ada komentar: