Aku menemukan syair tentang Ibu dimana-mana.
Puisi Ibu disana-sini.
Lagu Ibu terdengar di radio mana saja.
Menggetarkan hati,,,,,!!!!
Berita Ibu di koran-koran.
Kabar Ibu di TV-TV.
Kasihnya menginspirasi.
Sayangnya bertebaran.
Namun masih ada Ibu-ibu bengis menelantarkan anaknya.
Masih ada ibu membunuh anaknya yg masih dikandungan.
Masih ada Ibu yg mencari suami sebenarnya.
Masih ada Ibu tak berperasaan.
Sepertinya Ibu bersedih melihat ibu-ibu itu.
Keringat Ibu.
Tetesan air mata Ibu.
Air susu Ibu.
Mengalir dalam diri anakmu.
Anak durhaka yg tiada berucap terima kasih.
Hanya menyusun kata-kata picisan dalam syair,puisi,lirik lagu.
Pun 22 Desember saja.
Sebelum 22 Desember Astaghfirullah.
Setelah 22 Desember Na'udzubillah.
Inilah anakmu Ibu.
Aliran keringat,airmata,ASI dalam darah.
Keringatmu serupa embun.
Airmatamu bagai hujan.
ASImu seperti susu di pasar-pasar.
Embun,kapan anakmu menyapanya?
Jam 9 pagi baru sadar dari alam kasur.
Hujan,anakmu selalu menghindar,tak ingin merasakan basah dingin perjuanganmu.
Susu dipasar-pasar,berapa harga ASImu ibu?bila anakmu menyamakannya dengan susu-susu duaribuan.
Beri anakmu maaf Ibu,anakmu selalu ingin diberi.
Puisi Ibu disana-sini.
Lagu Ibu terdengar di radio mana saja.
Menggetarkan hati,,,,,!!!!
Berita Ibu di koran-koran.
Kabar Ibu di TV-TV.
Kasihnya menginspirasi.
Sayangnya bertebaran.
Namun masih ada Ibu-ibu bengis menelantarkan anaknya.
Masih ada ibu membunuh anaknya yg masih dikandungan.
Masih ada Ibu yg mencari suami sebenarnya.
Masih ada Ibu tak berperasaan.
Sepertinya Ibu bersedih melihat ibu-ibu itu.
Keringat Ibu.
Tetesan air mata Ibu.
Air susu Ibu.
Mengalir dalam diri anakmu.
Anak durhaka yg tiada berucap terima kasih.
Hanya menyusun kata-kata picisan dalam syair,puisi,lirik lagu.
Pun 22 Desember saja.
Sebelum 22 Desember Astaghfirullah.
Setelah 22 Desember Na'udzubillah.
Inilah anakmu Ibu.
Aliran keringat,airmata,ASI dalam darah.
Keringatmu serupa embun.
Airmatamu bagai hujan.
ASImu seperti susu di pasar-pasar.
Embun,kapan anakmu menyapanya?
Jam 9 pagi baru sadar dari alam kasur.
Hujan,anakmu selalu menghindar,tak ingin merasakan basah dingin perjuanganmu.
Susu dipasar-pasar,berapa harga ASImu ibu?bila anakmu menyamakannya dengan susu-susu duaribuan.
Beri anakmu maaf Ibu,anakmu selalu ingin diberi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar