Beberapa anjuran yang dilakukan sebelum
ajal datang bagi MUKHTADOR / AKAN MATI/ SEKARAT
( Jawa : naza` ). Sebagai berikut :
1.Di ajarkan bacaan SYAHADAT
Bagi yang menuntun Syahadat terlebih dahulu
membacanya setelah itu diikuti oleh MUKHTADOR,membacanya dengan santun dan
pelan – pelan biar tidak ada kesan memaksanya,dan yang melakukan hendaknya
bukan orang yang menimbulkan salah paham atau masih ada perselisihan dengan
MUKHTADOR seperti Musuh,Hasid,terlebih Ahli Warisnya,dan lebih baik orang lain.
2.Di hadapkan kearah
Qiblat.dengan cara :
#Posisi miring,Dengan lambung
sebelah kanan, kalau tidak mungkin dengan lambung kiri,dan atau dengan posisi
terlentang dengan cara bagian wajah dan tungkak-nya dihadapkan kearah
Qiblat,untuk bagian kepala posisinya lebih tinggi,bisa dengan cara memberi
bantal dibagian bawah.
3.Dibacakan
Surat YASIN.
HADIS 89.
· Hikmah dari surat YASIN mengingatkan tentang hari
ahir,dibangkitkan dari kematian,dan juga bisa mempermudah dicabutnya ruh,serta
menyembuhkan kala ajal belum saatnya.
Surat YASIN
bisa dibaca oleh siapa saja ( ahli waris dan atau orang lain ).
4.Dibacakan Surat ARRO`DU,bila
mana sang MUKHTDOR menemui kesulitan dalam pencabutan ruh,perlu diingat yang
membacakan Orang lain ( bukan ahli waris )
5.Berprasangka ( dzon ) baik akan
keputusan ALLAH SWT.Bahwa Allah SWT, akan selalu mengampuni,dan mengasihinya..
Apabila sudah diyaqini meninggal,
maka yang dilakukan diantaranya :
1.Memejamkan kedua matanya,dengan
mengusap wajahnya,dan apabila belum terpejam setelah pengusapan maka dengan
cara menarik kedua ibu jari kaki secara bersamaan.
2.Mengikat wajahnya agar mulutnya
tidak menganga.
3.Melemaskan sendi – sendi anggota
tubuhnya agar memudahkan saat dimandikan dan membungkus / mengafani.
#Menekuk pergelangan tangan
sampai bahu tangan,betis ditekuk sampai paha,dan paha ditekuk sampai
perut,semuanya dilakukan berulangkali sampai tiga kali dan dengan pelan –
pelan.
4.Melepas pakaian yang masih
terpakai.
5.Menutupi seluruh tubuhnya
dengan kain yang tipis, untuk kedua ujung kain diletakan dibawah kepala dan
kedua kaki,agar tidak mudah terbuka.
# jangan menutupi dengan kain
yang tebal seperti selimut,dll karena dapat menaikan suhu panas anggota
tubuhnya yang berakibat mempercepat timbulnya bau.
6. Meletakkan beban di atas perut
mayit, agar perut tidak melembung.
Adapun berat beban
adalah 20 dirham atau kurang lebih setengah Kg (0,5 Kg). perlu diketahui alat
beban tersebut tidak boleh berasal dari al Qur’an, kitab Hadis dan juga
kitab-kitab yang memuat pelajaran ilmu syari’at. Benda yang digunakan beban
bias berupa besi, bata dan lain-lain.
7. Mayyit diletakkan di atas meja.
Dalam
memempatkan mayyit sekiranyatak langsung menyentuh bumi, karena dapat
menimbulkan kelembaban yang berakibat timbulnya bau.
8. Mayyit dihadapkan ke arah
kiblat.
Adapun tanda-tanda kematian
seperti ; melemasnya telapak kaki, memanjangnya kulit wajah, miringnya hidung,
melemasnya telapak tangan dan sebagainya.
Setelah tempat dan alat-alat yang
digunakan untuk mentajhiz atau merawat mayyit sudah siap maka secepatnya mayyit
segera untuk dimandikan. Dan juga membayar tanggungan mayyit serta melakukan
wasiatnya.
Tajhiz mayyit hukumnya fardlu
kifayah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar