Jumat, 12 September 2014

Tajhiz Mayit

“ TIAP – TIAP YANG BERJIWA AKAN MERASAKAN MATI “
Beberapa anjuran yang dilakukan sebelum ajal datang bagi MUKHTADOR / AKAN MATI/ SEKARAT 
( Jawa : naza` ). Sebagai berikut :
1.Di ajarkan bacaan SYAHADAT
 Bagi yang menuntun Syahadat terlebih dahulu membacanya setelah itu diikuti oleh MUKHTADOR,membacanya dengan santun dan pelan – pelan biar tidak ada kesan memaksanya,dan yang melakukan hendaknya bukan orang yang menimbulkan salah paham atau masih ada perselisihan dengan MUKHTADOR seperti Musuh,Hasid,terlebih Ahli Warisnya,dan lebih baik orang lain.   
2.Di hadapkan kearah Qiblat.dengan cara :
#Posisi miring,Dengan lambung sebelah kanan, kalau tidak mungkin dengan lambung kiri,dan atau dengan posisi terlentang dengan cara bagian wajah dan tungkak-nya dihadapkan kearah Qiblat,untuk bagian kepala posisinya lebih tinggi,bisa dengan cara memberi bantal dibagian bawah. 
3.Dibacakan Surat YASIN.                             
HADIS 89.
·    Hikmah dari surat YASIN mengingatkan tentang hari ahir,dibangkitkan dari kematian,dan juga bisa mempermudah dicabutnya ruh,serta menyembuhkan kala ajal belum saatnya.
Surat YASIN bisa dibaca oleh siapa saja ( ahli waris dan atau orang lain ).
4.Dibacakan Surat ARRO`DU,bila mana sang MUKHTDOR menemui kesulitan dalam pencabutan ruh,perlu diingat yang membacakan Orang lain ( bukan ahli waris )
5.Berprasangka ( dzon ) baik akan keputusan ALLAH SWT.Bahwa Allah SWT, akan selalu mengampuni,dan mengasihinya..
Apabila sudah diyaqini meninggal, maka yang dilakukan diantaranya :

1.Memejamkan kedua matanya,dengan mengusap wajahnya,dan apabila belum terpejam setelah pengusapan maka dengan cara menarik kedua ibu jari kaki secara bersamaan.
2.Mengikat wajahnya agar mulutnya tidak menganga.
3.Melemaskan sendi – sendi anggota tubuhnya agar memudahkan saat dimandikan dan membungkus / mengafani.
Ada beberapa cara :
#Menekuk pergelangan tangan sampai bahu tangan,betis ditekuk sampai paha,dan paha ditekuk sampai perut,semuanya dilakukan berulangkali sampai tiga kali dan dengan pelan – pelan.
4.Melepas pakaian yang masih terpakai.
5.Menutupi seluruh tubuhnya dengan kain yang tipis, untuk kedua ujung kain diletakan dibawah kepala dan kedua kaki,agar tidak mudah terbuka.
# jangan menutupi dengan kain yang tebal seperti selimut,dll karena dapat menaikan suhu panas anggota tubuhnya yang berakibat mempercepat timbulnya bau.     
6. Meletakkan beban di atas perut mayit, agar perut tidak melembung.
Adapun berat beban adalah 20 dirham atau kurang lebih setengah Kg (0,5 Kg). perlu diketahui alat beban tersebut tidak boleh berasal dari al Qur’an, kitab Hadis dan juga kitab-kitab yang memuat pelajaran ilmu syari’at. Benda yang digunakan beban bias berupa besi, bata dan lain-lain. 

7. Mayyit diletakkan di atas meja.
Dalam memempatkan mayyit sekiranyatak langsung menyentuh bumi, karena dapat menimbulkan kelembaban yang berakibat timbulnya bau.

8. Mayyit dihadapkan ke arah kiblat.  
 Semuanya tata cara diatas sunahnya dikerjakan oleh orang yang masih kerabat dekat mayyit. Dan lebih baik lagi, untuk mayyit laki-laki yang menanganinya adalah orang laki-laki, dan untuk mayyit perempuan yang menanganinya orang perempuan juga.  

Adapun tanda-tanda kematian seperti ; melemasnya telapak kaki, memanjangnya kulit wajah, miringnya hidung, melemasnya telapak tangan dan sebagainya.

Setelah tempat dan alat-alat yang digunakan untuk mentajhiz atau merawat mayyit sudah siap maka secepatnya mayyit segera untuk dimandikan. Dan juga membayar tanggungan mayyit serta melakukan wasiatnya.

Tajhiz mayyit hukumnya fardlu kifayah.



Tidak ada komentar: