FadhlusSya'ban lahir di Tegal,15 Januari 1994.
Perjalanan pendidikannya sedikit awut-awutan,setelah lulus SDN Sidapurna 01 pada tahun 2005,aku melanjutkan mondok di pesantren asuhan KH.Syafi'i Baidhowi Ma'haduth Tholabah Tegal sambil meneruskan study formalnya di MTsN Model Babakan Tegal di dekat pesantren,sorenya sekolah MDA di lingkungan pesantren,jadi wajarlah bila keilmuannya setengah-setengah,wong otak satu buat 3 lembaga.
Lulus MTsN (aku ngga bilang lulus MDA dan Pesantren lho),entah dapat ilham apa,aku kembali mondok (belum kapok) pada tahun 2008 di PPRM Jagalan Kudus pimpinan Syaikhona KH.Ma'ruf Irsyad (alm) lagi-lagi sambil sekolah formal yang ngga memformali MA NU TBS Kudus,kenapa aku bilang gitu?sebab MA NU TBS juga mengajarkan banyak kitab yang diampu langsung oleh Masyayikh ternama di kudus kota santri,selain itu anak-anaknya unik-unik,aku yang hampir stres melihat pelajaran 20 lebih setiap minggunya,mereka teman-temanku malah pada santai malah ada juga yang hobby tidur,pokoknya TBS itu sekolahnya anak santri meski sebenarnya aku sendiri kurang patut di anggap santri.
cukup ya?pedidikan formalku cuma sampai disitu selebihnya back to pesantren yang sekarang menjadi tempat belajarku,PTYQ,pondok tahfidz yang didirikan oleh Simbah KH.Arwani Amin,PTYQ diasuh dua bersaudara,putra dari pendiri yaitu KH.M.Ulinnuha Arwani beserta adiknya KH.M.Ulil Albab Arwani.
Pengalamanku melalang buana aku tuliskan dalam tulisan jelek di blog ini,sebagian asli karyaku,ada karya temanku,ada juga copas dari tulisan yang aku temukan di bugkus nasi,ups salah.maksudku di berbagai media,menulis itu penting karena tulisan hari ini akan menjadi sejarah di kemudian hari,aku ngga mau lembaga hebat pesantren hilang di telan zaman,dari sinilah aku mengupayakan apa yang aku temui di setiap langkah bisa menjadi ibrah bagi khalayak dan membuka mata semua orang kalau pesantren bukan lembaga kelas teri,namun lembaga pendidikan yang seharusnya di akui keabsahanya oleh pemerintah indonesia karena bangsa indonesia perlu banyak belajar dari pesantren,tentang apa?keanekaragaman,kemandirian,perbedaan sampai masalah kemaslahatan bersama.
maka dari itu blog ini aku beri nama sarung merah putih,sarung adalah busana ciri khas orang pesantren yang pemakainya telah nyumambrah kesemua elemen,artinya sarung bermakna luas bila ditinjau secara filosofis,begitu juga merah putih sebagai warna bendera indonesia,kita sudah mafhum apa makna dibalik warna merah putih tersebut.
intinya pesantren dan Indonesia tidak bisa dipisahkan secara sudut pandang manapun.Wallahu A'lam
semoga bermanfaat.amien
Perjalanan pendidikannya sedikit awut-awutan,setelah lulus SDN Sidapurna 01 pada tahun 2005,aku melanjutkan mondok di pesantren asuhan KH.Syafi'i Baidhowi Ma'haduth Tholabah Tegal sambil meneruskan study formalnya di MTsN Model Babakan Tegal di dekat pesantren,sorenya sekolah MDA di lingkungan pesantren,jadi wajarlah bila keilmuannya setengah-setengah,wong otak satu buat 3 lembaga.
Lulus MTsN (aku ngga bilang lulus MDA dan Pesantren lho),entah dapat ilham apa,aku kembali mondok (belum kapok) pada tahun 2008 di PPRM Jagalan Kudus pimpinan Syaikhona KH.Ma'ruf Irsyad (alm) lagi-lagi sambil sekolah formal yang ngga memformali MA NU TBS Kudus,kenapa aku bilang gitu?sebab MA NU TBS juga mengajarkan banyak kitab yang diampu langsung oleh Masyayikh ternama di kudus kota santri,selain itu anak-anaknya unik-unik,aku yang hampir stres melihat pelajaran 20 lebih setiap minggunya,mereka teman-temanku malah pada santai malah ada juga yang hobby tidur,pokoknya TBS itu sekolahnya anak santri meski sebenarnya aku sendiri kurang patut di anggap santri.
cukup ya?pedidikan formalku cuma sampai disitu selebihnya back to pesantren yang sekarang menjadi tempat belajarku,PTYQ,pondok tahfidz yang didirikan oleh Simbah KH.Arwani Amin,PTYQ diasuh dua bersaudara,putra dari pendiri yaitu KH.M.Ulinnuha Arwani beserta adiknya KH.M.Ulil Albab Arwani.
Pengalamanku melalang buana aku tuliskan dalam tulisan jelek di blog ini,sebagian asli karyaku,ada karya temanku,ada juga copas dari tulisan yang aku temukan di bugkus nasi,ups salah.maksudku di berbagai media,menulis itu penting karena tulisan hari ini akan menjadi sejarah di kemudian hari,aku ngga mau lembaga hebat pesantren hilang di telan zaman,dari sinilah aku mengupayakan apa yang aku temui di setiap langkah bisa menjadi ibrah bagi khalayak dan membuka mata semua orang kalau pesantren bukan lembaga kelas teri,namun lembaga pendidikan yang seharusnya di akui keabsahanya oleh pemerintah indonesia karena bangsa indonesia perlu banyak belajar dari pesantren,tentang apa?keanekaragaman,kemandirian,perbedaan sampai masalah kemaslahatan bersama.
maka dari itu blog ini aku beri nama sarung merah putih,sarung adalah busana ciri khas orang pesantren yang pemakainya telah nyumambrah kesemua elemen,artinya sarung bermakna luas bila ditinjau secara filosofis,begitu juga merah putih sebagai warna bendera indonesia,kita sudah mafhum apa makna dibalik warna merah putih tersebut.
intinya pesantren dan Indonesia tidak bisa dipisahkan secara sudut pandang manapun.Wallahu A'lam
semoga bermanfaat.amien
Tidak ada komentar:
Posting Komentar