Mungkin instan artianku berbeda dengan
artian sampean-sampean,yang jelas menurutku
instan adalah hasil dari ketiadaa proses berarti,bila mie instan masih
melalui proses memasak ya menurutku belum lulus dikatakan instan.
Hal itu baru kusadari beberapa waktu
lalu,kala aku menulis sebuah cerita seorang kawan,tulisanku ternyata masih
sangat jelek dan agak ngga enak dibaca,menurutku,sesaat seusai aku
menulisnya,aku memutuskan untuk merenggangkan otot otak kiri dengan kawan-kawan
di majlis kopi,frustasi memang ada saat aku membacanya kembali,beberapa hari
kemudian tulisan yang aku tulis dengan susah payah itu aku edit dan
alhamdulillah sekarang sudah jadi.
Menulis saja butuh proses panjang,banyak
fase-fase yang kudu dilewati dari menulis secara tradisional menggunakan pulpen
sampai diketikan sambil diedit.
Instan langsung ‘’ting’’ hanya ada
disurga,selebihnya proses mempengaruhi hasil walaupun Cuma sekedar saja,sejarah
mencatat proses dan perjuangan ,bukan hasil yang didapatkan, ‘’al-ajru bi qadri
ta’ab’’ ,hasil itu tergantung pada tingkat kesulitan proses.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar