Sabtu, 02 Agustus 2014

Syaikhona















Dalam pelukan subuh yang masih perawan
Aku mencuri seikat ingatan yang kalian waqafkan pada kenangan
Dalam wadah fana yang dibatas-batasi:
Dikafani zaman Madlii
Dibekap zaman Halii
Dan disembunyikan zaman Istiqbalii
Kusimpan ingatan itu dalam bingkai raksasa bernama do'a
Meski tanpa lafadh yang murokkab
Meski tanpa ucapan yang mufid
Meski tanpa niat yang wadlo'
Tak kelu kuucap namamu satu per satu
Dalam semesta isim yang tak terkategori waktu
Dalam kidung yang rumekso ing wengi
Kuhadirkan luka pada getirnya petir yang mereka sebut takdir
Masihkah kalian ingat itu?
Saat aku dan kalian bersama-sama menidurkan purnama yang insomnia
Membaringkan peluh pada ranjang tembang-tembang
Aku dan kalian terbang menembusi berbagai ruang
Hanya untuk tahu, bahwa ada sepaket bibir yang selalu rindu mengecup tanganmu satu per satu
Ada serombongan do'a berjubah Ibrahim yang melindungimu dari berbagai musim
Walau sungai Nil terbelah lagi
Walau laut merah tumpah ruah karena marah
You and me together
Forever
Manunggal dalam wujud kangen yang terpenggal-penggal
Inilah ingatan itu, ya Syaikhonaa...
Yang kusimpan dalam bahtera raksasa Nabi Nuh
Yang kusisipkan di antara bumi dan langit ke tujuh
Yang kutitipkan pada jagad raya dan dijaga para dewa-dewa
Yang diturunkan Malaikat Mikail jika nanti rinduku memanggil-manggil
Inilah ingatan yang kucuri itu, ya Syaikhonaa...
Ini saja yang ada
Selebihnya hanya DO'A
Papua - Dulhijjah, 1432
*) Sesembahan khusus kagem: Alm. Mbah Kyai M. Ma'ruf Irsyad dan Ustadz-ustadz yang telah mendahului kita.
Al-Fatihah
Copas dari : http://facebook.com /citogog

Tidak ada komentar: