seperti biasanya,setiap malam pondok UMK slalu mengadakan jaga malam yang di kepalai oleh pengurus atau ustadz, dari semua anggota jaga malam, ro'is atau kepala jaga biasanya "urun" paling banyak, paling minim katakanlah cuma "sepuluh ewu", kadang ada yang memberi lebih, adapula yang pas-pasan.
"kang, urunane piranan? , duite nyong kari secuil, rongewunan bae ya?" tanya anak baru kepadaku.
"manao ngomong ro'ise, urunane kudu luwih sing spuluh ewu, ngomong ari di kongkon nyong" jawabku enteng
#
santri baru tersebut bergegas ke kantor untuk menemui ro'is jaga malam itu seraya matur "pak, jare kang sya'ban sampean urunane kudu luwih sing spuluh ewu" katanya polos tanpa dosa.
Pak agus yg saat itu menjadi rois berjalan ke kotak lemari, membuka dan mengambil uang receh-receh banyak sekali, setelahnya di berikan kepada anak baru yang menagihnya.
#
"pimen tong?, koen di ngein pira karo pak agus?" tanyaku
sambil memberikan uang urunan, anak baru itu berkata"akeh kang, pokoke luwih sing sepuluh ewu"
"oh ya wes, urunane rongewunan, kayonge roise lagi sugih keh" ujarku enteng
#
setelah di itung-itung ternyata uang receh yang banyak itu jumlahnya cuma sepuluhewu mangatus, aku langsung mengernyitkan batuk dan bergumam dalam hati "roise jancuk!!!, ngertinan yah, urunane nganggo receh-receh akeh ben katon akeh, jebule mukur di luwihi mangatus perak tok!!"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar