Mbah sholeh darat semarang sangat tidak suka dengan orang sombong, suatu sore mbah sholeh darat kedatangan tamu dari jatim yang berdandan kearab-araban, mbah sholeh bertanya "kamu naik apa kesini?"
"menunggang macan kiai,itu macan saya di luar pagar" jawab si tamu.
"bawalah masuk, santai saja, nanti menginap disini, anggap saja rumahmu sendiri" tutur mbah sholeh darat.
" masuk kemana kiai?, apa macannya ikat didekat mushola saja?" si tamu bertanya lagi.
"jangan, masukkan saja kekandang situ, biar tidak kehujanan" mbah sholeh menunjukan kandang kambing miliknya.
Tamu "nanti bahaya kiai, kambing njenengan bakal di makan habis sama macan saya"
mbah sholeh "sudahlah, masukkan saja, biar mereka mau kumpul belajar hidup rukun bersama. Kita lihat saja besok pagi!".
Semalaman si tamu tidak tenang di kamar yang lokasinya berdempetan dengan kamar santri. Jauh dari kandang, hujan sedang mengguyur deras malam itu, si tamu jatuh tertidur kelelahan.
Pagi hari, sebelum dijamu kopi dan cemilan oleh tuan rumah, sitamu bergegas menengok kandang, tanpa sepengatahuan beliau, mbah sholeh membuntuti.
Tamu itu terkesiap kaget, macan tungganganya mati, sedangkan tiga ekor kambing mulutnya berlumuran darah, bukan macan yang makan kambing, malah kambing yang memangsa macan.
Si tamu memohon maaf kepada mbah sholeh darat dan berjanji tidak akan meneruskan kebiasaan pamernya.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar