Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa pahala membaca Al Quran
adalah sepuluh kebaikan di setiap hurufnya. Dalam hadits tersebut Nabi Muhammad
sholallahu ‘alaihi wassalam mencontohkan dengan “alim lam mim” (الم). Dimana “alif lam mim” bukan terhitung satu huruf melainkan
“alif” satu huruf, “lam” satu huruf dan “mim” satu huruf. Nah pertanyaan
selanjutnya adalah kenapa Nabi Muhammad sholallahu ‘alaihi wassalam menggunakan
“alif lam mim” sebagai contoh, bukan yang lainnya, “al hamdu lillah” misalnya.
alasannya adalah, “alif lam mim” oleh banyak mufasir
ditafsiri dengan “wallahu a’lam bi murodihi” (hanya Allah yang tahu maknanya).
Dengan menggunakan contoh tersebut seolah Nabi Muhammad sholallahu ‘alaihi
wassalam ingin menunjukkan kepada
kita bahwa membaca Al Quran seperti alif lam mim, yang jangankan kita orang non
arab, orang arab sendiri bahkan banyak mufasir tak mengerti maknanya itu sudah
mendapat pahala sepuluh kebaikan di setiap hurufnya. Tentu saja itu semua
karena keagungan Al Quran. Jika membaca tanpa mengetahui maknanya saja sudah
merupakan kebaikan yang dilipatkangandakan sepuluh kali, bagaimana dengan
membaca disertai mengerti maknanya? Maka tak heran dalam hadits lain disebutkan
“khoiru ‘ibadati ummati qiro’atul qur’an”. Wallahu a’lam bishshowab

Tidak ada komentar:
Posting Komentar