Minggu, 24 Mei 2015

Sekilas Tentang Makhorijul Huruf






مخارج  adalah bentuk jamak dari isim makan مخرج yang fi’il madhinya خرج yang berarti keluar. Kalau مخرج artinya tempat keluar dan ketika dijamakkan artinya beberapa tempat keluar.
Disini kami coba menguraikan/mengenalkan tentang   مخارج الحروف   lewat goresan tinta semoga bisa difahami dan diamalkan serta bermanfaat.

·       Yang pertama tentang hukum mempelajari.
Syekh Al Jazari berkata ;
اذ واجب عليـــــــهم محتم  #  قبل الشروع اولا ان يعلموا
مخارج الحروف والصفات  #   لينفظــــــوا با فصح اللغات
Yang artinya: Sangat wajib hukumnya bagi orang –orang yang akan membaca al-qur’an mengetahui makhorijul huruf dan sifat huruf,supaya bisa melafadzkan huruf al-qur’an dengan fasih.

Huruf hijaiyah yang jumlahnya ada 29 itu masih ditambah beberapa huruf cabangnya,seperti yang terdapat dalam wujuhul qiro’ah (wajah qiro’ah) yang mutawatir dari nabi SAW seperti hamzah yang dibaca tashil, alif yang dibaca imalah, lam yang dibaca taglidz(tebal) dan shod yang dibaca isymam, Kesemuanya itu adalah merupakan huruf-huruf yang fasih yang memiliki ketentuan makhroj dan sifat tertentu.

Makhroj adalah tempat keluar,sedang makhorijul huruf adalah beberapa tempat keluarnya huruf. Untuk memahami huruf perlu diketahui bahwa huruf itu kejadiannya dari suara yang dipusatkan pada tempat tertentu yakni makhroj. Kalau suara itu tidak dipusatkan pada tempat tertentu maka tidak berupa huruf atau yang disebut mutlaknya suara atau suara bebas. Contoh : suara hewan,suara kendang ,suara –suara lain yang tidak menepati makhrojnya huruf.

Proses kejadian huruf adalah dari suara,sedangkan suara bahannya dari nafas,nafas adalah angin yang dikeluarkan dari dalam dada sampai mulut.Angin yang keluar dengan tekanan biasa namanya nafas,sedangkan angin yang keluar dengan tekanan yang kuat akan menjadi suara ,dan jika dipusatkan pada tempat tertentu akan menjadi huruf.

Kalau sudah faham dimana letak makhrojnya huruf  maka praktekkan dan rasakan betul-betul dimana pusat suara huruf yang anda ucapkan / bunyikan.untuk lebih mudahnya dimana letak huruf yang kita bunyikan kita matikan atau kita sukun huruf tersebut kemudian kita datangkan hamzah wasol.

Contoh   اَبْ  اِبْ  اُبْ yang mana pusat suaranya ba’ adalah kedua bibir .Ini berbeda lagi dengan huruf ‘ain ,ha’ dan hamzah yang pusat suaranya adalah tenggorokan ,bibir tidak usah bergerak  dan berbeda lagi dengan dal,ta’ dan tsa ‘ yang wajib bekerja adalah lidah.
Dalam kitab yanbu’a juz 7 diterangkan  bahwa tempat keluarnya huruf itu ada 17,yang kesemuanya itu hanya terakomodir pada 5 tempat
الجوف , الحلق , اللّسان , الشفتين , الخيشوم

·       Yang kedua adalah hukum mengamalkan
Syekh Syamsuddin berkata
والاخذ بالتجويد حتم لازم  #  من لم يجودالقران آثـــم
لأنه به الا لـــــــــه انزلا  #  وهكــذا منه النياوصلا
Yang artinya : Mengamalkan tajwid itu hukumnya fardlu ‘ain bagi setiap muslim mukallaf yang membaca alqur’an,dan berdosalah orang yang membaca alqur’an tanpa tajwid ,karena Allah SWT menurunkan alqur’an dengan disertai tajwid dalam membacanya dan begitulah sampai pada kita.


·       Yang ketiga adalah usaha yang keras dan sungguh-sungguh
Untuk menghasilkan bacaan yang bagus dan betul harus ada usaha yang keras, jangan bermalas-malasan dan dengan disertai guru yang ahli yang mempunyai sanad sampai Rosululloh,karena tidak ada artinya kita belajar tanpa diamalkan/dipraktekan.
Syekh Al Jazari berkata
وليس بينه وبين تركه # الا ريا ضة امرء بفكه
Artinya : tidak ada bedanya mengetahui tajwid dan tidak , kalau tidak mau melatih lisannya dan menggurukan bacaan alqur’an dengan sungguh-sungguh dan memperbanyak mengulang bacaannya.
Yang dimaksudkan riyadhoh disini adakah riyadhotul lisan/melatih lisan disiplin membaca dengan baik,dan riyadhoh ini dihasilkan dengan memperbanyak mengulang dan mengambil bacaan dari guru yang ahli,yang lebih dikenal dengan istilah musyafahah/talaqqi.
Yang pada intinya untuk lebih menghasilkan mahroj yang bagus harus berani melakukan KB(Kudune Banter/Keras dan Banter) main bibir atau yang lebih dikenal dalam pondok yanbu’dengan istilah M3(mecucu mecece mangap) insyaallah dengan usaha yang maksimal disertai tawakkal kita akan ditunjukkan pada tempat mahroj yang benar .
Semoga kita digolongkan ahli qur’an yang mendapat ridho Allah dan dimudahkan segala tujuan kita yang baik. Amiin


Ust Yusrul Muna
Penulis sekaligus guru pengunggah artikel ini.




























                                 


Tidak ada komentar: