Minggu, 31 Mei 2015

Selayang Pandang Shifatul Huruf




                               
Setelah kita mempelajari makhorijul huruf, kita juga di wajibkan untuk mempelajari sifatul huruf.yang mana sifat adalah komponen yang tak dapat dipisahkan dari sumbernya yaitu makhroj. Sifat adalah keadaan, sedangkan sifatul huruf adalah keadaan ketika membaca huruf.

SIFATUL  HURUF ADA DUA YAITU LAZIMAH DAN ’ARIDLOH :
1 ).LAZIMAH  : Sifat yang menetap pada satu persatu huruf.
2 ).’ARIDLOH : Sifat yang datangnya setelah sifat lazimah seperti sifat tafhimnya huruf isti’la’  tarqiqnya
 huruf istifal, tafhim tarqiqnya huruf lam dan ro’, dan sifat – sifat bacaannya huruf yang
 sudah tersusun sebab bertemu huruf lain contoh idzhar, idgom, ikhfa’ dll.

Makroj kami ibaratkan sebagai alat penimbang dan sifatnya sebagai jarum pengontrol barang yang sedang diproses dalam pabriknya. Sifat juga bisa dikatakan sebagai gaya atau model bacaan huruf. Dengan menepatkan makhrojnya huruf, secara otomatis kita akan bisa mengetahui sifatnya itu huruf, tanpa mengurangi dan menambahnya sehingga kita akan tahu gaya dan modelnya masing –masing sifat, seperti : hams, rokhowah, syiddah dll.Perlu diketahui pula bahwa setiap huruf minimal mempunyai 5 sifat dan maksimal mempunyai 7 sifat.

Menurut imam ibnu al-jazari sifatul huruf itu ada 18, yang 10 mutadlooddah dan yang lainnya adalah maziyah dari huruf-huruf tertentu, seperti sofir, qolqolah, istitholah, tafasysyi, dll.yang kesemuanya itu hanya untuk mensifati 28 huruf hijaiyyah selain alif. Karena sifat dari huruf alif itu mengikuti huruf sebelumnya, jika sebelunnya alif berupa huruf tafhim alif terkena sifat tebal, jika sebelum alif berupa huruf tarqiq alif teradiasi sifat tipis. Sebab makhrojnya alif berada pada ruangan mulut yang longgar dan bebas bersama kedua kawannya yaitu wawu dan ya’ sehingga alif tidak mempunyai sifat tertentu.

Perlu diingat pula bahwa istilah dalam sifatil huruf itu adalah nafas yang ditekan dari dalam dada sehingga menjadi suara, yang suara itu memusat pada makhrojnya sehingga menjadi huruf. Jadi antara nafas dan suara itu bekerja bersama untuk menciptakan huruf, yang apabila nafas itu terbayangkan menjadi suara semua sehingga menjadi suara yang kuat maka huruf itu mempunyai sifat jahr, contohأض    jika sebagian nafas itu menjadi suara yang berjalan bersama huruf dan sebagian yang lain berupa nafas itu dinamakan sifat hams contoh أس kalau suara huruf itu tertahan dalam makhrojnya dinamakan sifat syiddah contoh  أج  sebelum di qolqolahkan jim tertahan.

  # TANBIH.......!!!!!!!

Membaca al-qur’an yang semestinya, bukanlah suatu perkara yang bisa di percepat atau instant, walaupun usaha atau metode mempercepat itu selalu ada. Karena al-qur’an adalah amal ibadah yang bernilai agung yang dapat mensyafaati orang yang membaca dan syafaatnya di terima. Oleh karenanya untuk menghasilkan bacaan yang bagus dan benar membutuhkan waktu yang lama, ahlul ilmi mengatakan الاجربقدرالتعب upah sesuai dengan usahanya.Untuk itu kita dituntut agar berusaha semaksimal mumkin dalam mempelajari al-qur’an dengan tidak melebihi batas makhroj dan sifatnya .Syekh al-jazari berkata ;

مكملامن غيرما تكلف  #  باللطف في النطق بلا تعسف

Yang artinya : menyempurnakan bacaan dengan tidak melebihi batas, dengan halus, jelas, enak kedengaran bacaanya tanpa mengurangi ketentuan dari makhroj dan sifat dari huruf yang kita baca.
          Dengan saduran dari nadzom diatas dapat diambil kesimpulan bahwa dalam kita membaca al-qur’an harus bisa menjaga dari terlalu menjelaskan dan memisah – misahkan hurufnya sehigga keluar suara tambahan (e’) atau yang disebut tawallud ( mengadakan huruf baru ), atau terlalu perlahan – lahan membacanya sehingga molor, atau terlalu lama jaraknya antara huruf yang satu dengan huruf yang lain sehingga putus – putus atau terdengar seperti bacaan saktah, atau membaca dengung terlalu lama atau malah di kurangi, atau terlalu memanjangkan mad sehingga suaranya menjadi mondar – mandir kesana kemari, atau terlalu cepat membacanya sehingga hurufnya terlipat – lipat.
          Sekian sekilas tentang sifatul huruf semoga dapat diambil manfaat serta menambah wawasan kita dalam mempelajari ilmu tentang tajwid Al-qur’an.
Kudus, 01 ramadlan 1433 H
                                                                                                                                  *Santri PTYQ pusat

Tidak ada komentar: