Setelah
kita mempelajari makhorijul huruf, kita juga di wajibkan untuk mempelajari
sifatul huruf.yang mana sifat adalah komponen yang tak dapat dipisahkan dari
sumbernya yaitu makhroj. Sifat adalah keadaan, sedangkan sifatul huruf adalah
keadaan ketika membaca huruf.
SIFATUL HURUF ADA
DUA YAITU LAZIMAH DAN ’ARIDLOH :
1
).LAZIMAH : Sifat yang menetap pada satu
persatu huruf.
2 ).’ARIDLOH : Sifat yang datangnya setelah sifat
lazimah seperti sifat tafhimnya huruf isti’la’ tarqiqnya
huruf istifal, tafhim tarqiqnya huruf lam dan
ro’, dan sifat – sifat bacaannya huruf yang
sudah tersusun sebab bertemu huruf lain contoh
idzhar, idgom, ikhfa’ dll.
Makroj
kami ibaratkan sebagai alat penimbang dan sifatnya sebagai jarum pengontrol
barang yang sedang diproses dalam pabriknya. Sifat juga bisa dikatakan sebagai gaya atau model bacaan
huruf. Dengan menepatkan makhrojnya huruf, secara otomatis kita akan bisa
mengetahui sifatnya itu huruf, tanpa mengurangi dan menambahnya sehingga kita
akan tahu gaya
dan modelnya masing –masing sifat, seperti : hams, rokhowah, syiddah dll.Perlu
diketahui pula bahwa setiap huruf minimal mempunyai 5 sifat dan maksimal
mempunyai 7 sifat.
Menurut
imam ibnu al-jazari sifatul huruf itu ada 18, yang 10 mutadlooddah dan yang
lainnya adalah maziyah dari huruf-huruf tertentu, seperti sofir, qolqolah, istitholah,
tafasysyi, dll.yang kesemuanya itu hanya untuk mensifati 28 huruf hijaiyyah
selain alif. Karena sifat dari huruf alif itu mengikuti huruf sebelumnya, jika
sebelunnya alif berupa huruf tafhim alif terkena sifat tebal, jika sebelum alif
berupa huruf tarqiq alif teradiasi sifat tipis. Sebab makhrojnya alif berada
pada ruangan mulut yang longgar dan bebas bersama kedua kawannya yaitu wawu dan
ya’ sehingga alif tidak mempunyai sifat tertentu.
Perlu
diingat pula bahwa istilah dalam sifatil huruf itu adalah nafas yang ditekan
dari dalam dada sehingga menjadi suara, yang suara itu memusat pada makhrojnya
sehingga menjadi huruf. Jadi antara nafas dan suara itu bekerja bersama untuk
menciptakan huruf, yang apabila nafas itu terbayangkan menjadi suara semua
sehingga menjadi suara yang kuat maka huruf itu mempunyai sifat jahr, contohأض jika sebagian nafas itu menjadi suara yang
berjalan bersama huruf dan sebagian yang lain berupa nafas itu dinamakan sifat
hams contoh أس kalau
suara huruf itu tertahan dalam makhrojnya dinamakan sifat syiddah contoh أج sebelum di qolqolahkan jim tertahan.
# TANBIH.......!!!!!!!
Membaca
al-qur’an yang semestinya, bukanlah suatu perkara yang bisa di percepat atau
instant, walaupun usaha atau metode mempercepat itu selalu ada. Karena
al-qur’an adalah amal ibadah yang bernilai agung yang dapat mensyafaati orang
yang membaca dan syafaatnya di terima. Oleh karenanya untuk menghasilkan bacaan
yang bagus dan benar membutuhkan waktu yang lama, ahlul ilmi mengatakan الاجربقدرالتعب upah sesuai dengan usahanya.Untuk itu kita
dituntut agar berusaha semaksimal mumkin dalam mempelajari al-qur’an dengan
tidak melebihi batas makhroj dan sifatnya .Syekh al-jazari berkata ;
مكملامن غيرما تكلف # باللطف
في النطق بلا تعسف
Yang artinya :
menyempurnakan bacaan dengan tidak melebihi batas, dengan halus, jelas, enak kedengaran
bacaanya tanpa mengurangi ketentuan dari makhroj dan sifat dari huruf yang kita
baca.
Dengan saduran dari nadzom diatas
dapat diambil kesimpulan bahwa dalam kita membaca al-qur’an harus bisa menjaga
dari terlalu menjelaskan dan memisah – misahkan hurufnya sehigga keluar suara
tambahan (e’) atau yang disebut tawallud ( mengadakan huruf baru ), atau
terlalu perlahan – lahan membacanya sehingga molor, atau terlalu lama jaraknya
antara huruf yang satu dengan huruf yang lain sehingga putus – putus atau
terdengar seperti bacaan saktah, atau membaca dengung terlalu lama atau malah
di kurangi, atau terlalu memanjangkan mad sehingga suaranya menjadi mondar – mandir
kesana kemari, atau terlalu cepat membacanya sehingga hurufnya terlipat –
lipat.
Sekian sekilas tentang sifatul huruf semoga dapat diambil manfaat serta
menambah wawasan kita dalam mempelajari ilmu tentang tajwid Al-qur’an.
Kudus,
01 ramadlan 1433 H
*Santri PTYQ pusat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar