Jumat, 29 November 2013

Curhat Santri Tentang Mahasiswa

Sebelum tersesat kembali ke habitat semu asli,pesantren,aku pernah merancang rute pendidikanku menuju perguruan tinggi,tujuannya tak lain untuk melebarkan pengetahuan dan informasi dunia luar.
Meski sebelum melanjutkan ke pesantren sekarang aku pernah berkali-kali dibujuk saudara ibuku untuk melanjutkan ke perguruan tinggi setelah lulus SMA,aku tetap kukuh pada naluri aneh yg membimbingku kembali ber-thalabul 'ilmi di pesantren.
Kini aku sama sekali tak terbersit sedikit pun untuk mencari gelar yg ''katanya'' bisa buat segala-galanya kala sudah didapat seusai lulus kuliah,
Penyebabnya tidaklah minatku yg menciut kepada dunia luar pesantren yg identik dengan huru-hara dunia plus berita/isu terbaru yg mudah didapatkan,bukan,sama sekali bukan,aku hanya agak kecewa pada orang-orang lingkungan kampus yg sok dan tak peduli dengan kebenaran secuil saja dari orang yg berpendidikan rendah sepertiku.
Dua kali atau mungkin lebih dari berkali-kali aku berdiskusi ringan dengan mereka dan perlu anda ketahui,aku yang santri ini seolah teracuhkan serta dianggap belum mumpuni atau bahasa kasarnya tidak level dg mereka,FB menjadi saksi ''ghaib'' ketidak akuran diriku akan mereka,kaum intelek lancung.
Komentarku tentang status unik yg mengangkat tema perbedaan pun ndilalah menjadi lumbung orang-orang yg ikut komen dibawahku,ironinya mereka tidak mengomentari status,mereka mengomentari komentarku yg dirasa netral,mak bedunduk malah disangkal entah alasan apa yg mendasari mereka.
Aku santri,tidak pernah diajari berdebat dan memegang teguh ajaran islam yg penuh kasih sayang,rahmatan lil 'alamin memilih tidak berdebat dan menggunakan ajian skak mak ''loe mencari ilmu buat apa?'',pertanyaan itu adalah awal untuk memberi pelajaran bagi mereka supaya mau mendengarkan pendapat orang yg secara lahir mungkin berpendidikan rendah.
Tentu saja pertanyaanku itu bukan untuk mereka jawab,cuma pas lagi muntub alias emosi pertanyaan itu keluar,paling greget bila yg mengajak berdebat termasuk manusia berotak batu dan berhati karang,kadang saat pikiran ini lelah aku hanya membalas "setuju alhamdulillah,tidak alhamdulillah".
Hah,sebel banget kalau bertemu dengan mereka difacebook ,dunia maya,maupun didunia nyata,entah sudah berapa kali aku dikacangin,digoblog-goblogi,walau goblog temenan,orang kalau dikatai goblok tetap saja akan merasa sakit hati.
Lewat tulisan ini kuutarakan segala keluh-kesahku tentang mereka,semoga mereka yg jadi generasi penerus bangsa mampu memahami bangsa yg kelak diambil alih oleh para manusia kampus tadi,memahami bangsa kita ini adalah bangsa demokrasi yg berpenduduk heterogen,yg maknanya semoga mereka perlu kaji kembali tanpa melupakan prakteknya.
Maaf buat engkau yg menjadi bagian mereka yg tidak seperti mereka,karena aku sadar,mereka hanya upil garing dari seluruh mahasiswa di seantero nusantara,tulisan ini memang bernada emosi dan sulit diresapi,namun aku yakin mereka yg menjadi bagian mereka yg tidak seperti mereka pasti sanggup mengenali maksud tulisan ini.

26,Mei 2013

Tidak ada komentar: