Jumat, 12 Agustus 2016

Mbah Lim, Rela di Adzab Demi Indonesia

Nadzar dalam kajian Fiqh merupakan suatu janji atau ikrar untuk menjalankan kebaikan secara khusus dan diamalkan dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah
Tersebutlah Mbah Lim -panggilan populer KH. Muslim Imampuro, sosol kiai kharismatis yang tinggal di sebuah desa kecil di Sumberrejo, Kelurahan Troso, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten, Jateng. Di Desanya itu, Mbh Lim sudah memangku "Pesantren Pancasila Sakti". Pesantren tersebt merupakan salah satu Pesantren tertua di Indonesia. Mbah Lim juga mendirikan sekolah formal hingg tingkat atas (SMA). Nama yang dilabelkan pun "keren", yaitu Kader Kampus Bangsa Indonesia (KKBI).Setiap ada kegiatan-kegiatan Pesantren. Mbah Lim selalu mengawalinya dengan menyanyikan INDONESIA RAYA. Mbah Lim Wafat pada Mei 2012.
Lantas, Apa Nadzarnya? Mbah Lim pernah bernadzar, dirinya siap diberi adzab Allah hingga terwujudnya Indonesia bersatu, adil, dan makmur. Aneh bin ajaib. Tiba-tiba, Mbah Lim tidak bisa berak sampai beberapa bulan, walau makan kenyang.
Orang pasti kaget, Siapa yang mau di adzab Allah hanya karena demi negara yang menyangkut kepentingan banyak orang, toh, Mbah Lim hanya Kiai Kampung, bukan Presiden maupun anggota Dewan yang memang bertugas mewujudkan Indonesia Bersatu, Adil, dan Makmur.

Tidak ada komentar: